Kepulauan Anambas
Setelah selesai kita berwisata di Natuna sekarang kami mengajak para pembaca menuju Anambas, di ujung utara pembatas indonesia dan malaysia, sebuah perawan yang kokoh meski di deru ombak laut cina selatan. Pasir putih di bibir pantai, laut biru nan bersinar layaknya cerita dari negeri dongeng. Sebuah pertanyaan kini muncul di benak pembaca tulisan ini, dimana anambas? masihkah wilayah indonesia ? Jawabannya masih, dengan harapan Anambas tak bernasib sama layaknya sipadan dan ligitan. Satu Kepulauan di garis batas terdepan Indonesia yang menjadi buah bibir Internasional. Betapa tidak, Kepulauan Anambas di tahun 2013, CNN.com menobatkan Anambas sebagai Kepulauan Tropis Terbaik di Asia, mengalahkan Koh Chang (Thailand), Langkawi (Malaysia), Halong Bay (Vietnam), dan Similan (Thailand).
Gugusan Pulau Bawah Kep.Anambas |
Kepulauan Anambas |
Pantai Tanjung Momong Kep.Anambas |
Pulau Bawah Kab.Anambas Kepulauan Riau. |
Memang, kepulauan Anambas layak menyandang gelar kepulauan tropis terindah se-Asia. Hal ini berlandaskan karena Kepulauan Anambas memiliki alam yang sangat indah. Salah satu yang menonjol adalah gugusan Pulau Bawah. Gugusan pulau yang terdiri dari 4 pulau kecil ini memiliki sebuah laguna air laut yang berwarna biru dan sangat jernih.
Legenda Batu Sindu.
Batu Sindu adalah Gua yang berada di Bukit Senubing, letaknya tidak jauh dari Kota Ranai, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau. Tempat ini adalah salah satu destinasi di Natuna yang cukup ramai dikunjungi wisatawan, karena keindahan alamnya.
Salah satu obyek wisata batu sindu yang ada di bukit senubing |
Bebatuan raksasa yang berada di bibir bukit, dan langsung menghadap laut. |
Selain keindahan alamnya, Bukit Senubing juga dikenal memiliki legenda yang dikenal sebagai Legenda Batu Sindu. Konon, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Perempuannya berasal dari sebuah dusun di Tanjung Datuk, sedangkan pria nya berasal dari Bukit Senubing (tempat Batu Sindu berada). Mereka berdua tidak bisa dipisahkan sehingga mereka berencana untuk menikah. Keluarga pria pun berencana untuk meminang. Sang perempuan. Beriring-iringan mereka dari Bukit Senubing menuju Tanjung Datuk. Kedatangan mereka awalnya di sambut gembira dan bahagia. Namun seketika menjadi petaka, saat salah seorang kerabat dari pihak laki-laki mencela makanan yang disajikan dan celaan tersebut di dengar oleh pihak perempuan. Alhasil kegembiraan menjadi sumpah serapah dan pihak perempuan mengusir keluarga pria serta membatalkan pertunangan yang di sudah direncanakan.
Batu Sindu |
Bukan hanya sumpah serapah, konon dalam perjalanan keluarga pria pun mendapatkan celaka. Namun cinta antara sang pria dan sang perempuan tidak pernah padam. Mereka masih berharap agar bisa bersatu, namun waktu terus berjalan sehingga yang tersisa tinggal sebuah legenda. Masyarakat masih percaya, jika berada di Bukit Senubing pantang mengucapkan Tanjung Datuk, selain akan turun hujan tiba-tiba, maka juga akan ada bencana, atau mungkin jika datang berpasangan maka akan pisah. Cerita ini menjadi salah satu keunikan dari keindahan alam Natuna, Bukit Senubing.
Batu sindu terhampar di sepanjang pantai. |
Alif Stone Park
Gugusan Bebatuan granit di kawasan ini sangat unik dan mempesona, Bebatuan ini dapat dinikmati di Alif Stone Park dan Bukit Senumbing. Di Alif Stone Park juga dibangun penginapan terintegrasi. Sehingga wisatawan semakin
mudah saat akan menikmati indahnya puluhan batu besar. Itulah beberapa keunikan Natuna,
yang menjadikannya destinasi wisata pilihan.
Indahnya Batuan Granit Di Kep.Natuna |
Alif Stone Park berada di desa Bunguran Timur Natuna |
Pulau Senoa atau senue warga sekitar menyebutnya,pulau ini juga mempunyai legenda, kalau dilihat dari pantai Tanjung Ranai Pulau ini nampak seperti ibu hamil yang sedang terbaring.
Terumbu karang dan macam-macam ikan serta aneka biota laut lainnya bisa dijumpai di Pulau ini. Bagian belakang Pulau Senoa ada sebuah goa tempat sarang burung wallet. Pulau ini pun disebut sebagai lokasi tempat penyu-penyu bertelur saat musimnya
Pulau Senoa dengan pantai dan airnya yang sangat jernih. |
Alkisah cerita tentang seorang Datok Panglima Hitam mempersunting anak Raja Senubing yang cantik bernama Engku Patimah atau Mai Lamah. Warga dulunya banyak yang tak suka dengan tabiat Engku Patimah yang pelit. Segala barang barang yang sekecil apapun tidak boleh dipinjamkan bahkan diberikan. Suatu ketika saat Engku Patimah hamil tua, Datok Panglima Hitam pergi melaut. Di tengah malam saat suaminya pergi, Engku Patimah yang sering diumpat kata-kata bertuah warga diduga mendapat bala. Entah kenapa tiba-tiba malam hari itu Ia mendengar suara yang mirip seperti suara suaminya memanggil dari luar. Sontak langsung saja Engku Patimah bergegas melihat suaminya. Namun rupanya suara tersebut bukanlah suaminya melainkan suara makhluk yang menyeramkan. Engku Patimah pun ketakutan dan mencoba melarikan diri. Namun makhluk itu nampak mengikuti Engku Patimah. Saat ia minta pertolongan, tak ada satupun warga yang mempedulikan teriakan. Karena warga enggan berurusan dengan Engku Patimah. Lalu Engku Patimah berniat memberi tahu suaminya yang mencari ikan di sekitaran Pantai Sepempang. Dalam upaya menyelamatkan diri itu, Engku Patimah yang tengah dalam kondisi hamil tak kuat. Ia pingsan, dan dilihat oleh suaminya. Namun saat didekati, Engku Patimah seperti orang kesurupan. Makhluk ini masuk ke raganya dan ia wujudnya berubah tampak seperti raksasa. Datok Pangilma Hitam pun melihat keberadaan makhluk yang tidak biasa ini. Ia mencoba mengusirnya. Saat itu terjadilah perseteruan antara raga dan jiwa Engku Patimah. Tanpa sengaja,Datuk Panglima Hitam yang merasa terancam mengeluarkan keris sakti yang dimilikinya. Tapi justru hal itu melukai Raga Engku Patimah. Ia menyesal turut menghabisi istrinya yang dirasuki makhluk tersebut. Lantas raksasa itu terbaring. Ia terkapar di tengah laut dan berubah menjadi pulau. Pulau ini menyerupai ibu hamil yang tak lain istrinya sendiri, dan Datuk Panglima pun merasa bersalah. Namun itu merupakan satu dari berbagai versi cerita tentang legenda seorang ibu hamil yang congkak. Banyak versi lainnya yang muncul dari cerita warga.Tapi terlepas dari kisah klenik itu. Senoa memang seakan menyimpan misteri keindahan alam Natuna yang membuat rasa penasaran muncul setiap menginjakkan kaki di lokasi ini.
Sebuah Pelantar yang ada di Pulau Senoa |
Pulau Senoa Terlihat dari kejauhan seperti ibu hamil sedang berbaring. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar