Natuna merupakan simbol kedaulatan sekaligus bagian NKRI yang menyimpan segudang potensi sumber daya alam yang demikian melimpah. Kepulauan yang berada di garis batas Indonesia dengan sejumlah negara yakni Malaysia, Vietnam, dan Kamboja menyimpan setidaknya 16 blok migas.Blok-blok migas yang ada di sekitar wilayah Kepulauan Natuna itu kini 5 blok di antaranya sudah menjalankan produksinya sementara 11 lainnya sedang dalam tahap eksplorasi. Selain itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga menerangkan rencana pembang unan sentra kelautan dan perikanan secara terpadu di wilayah tersebut. Presiden Jokowi menginstruksikan kepada menteri terkait agar melakukan percepatan pembangunan di Natuna.
Presiden Jokowi sebelumnya telah menegaskan untuk menegakkan kedaulatan di wilayah terdepan NKRI termasuk Natuna ketika ada ancaman yang mengusik. Di sisi lain, Natuna adalah sumber potensi kesejahteraan bagi masyarakat di sekitarnya.Selain letaknya yang strategis, kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai atau ada yang belum sama sekali.
Natuna
merupakan sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per
tahun dengan total pemanfaatan hanya 36 persen, yang hanya sekitar 4,3 persen
oleh Kabupaten Natuna. Selain itu, pertanian dan perkebunan seperti ubi-ubian,
kelapa, karet, sawit dan cengkeh, belum lagi potensi obyek wisata bahari
(pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua, dan budi daya. Disamping itu, kawasan yang terletak di 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di
ZEEI) adalah ladang gas D-Alpha dengan total cadangan 222 trillion cubic feet
(TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT yang merupakan salah
satu sumber terbesar di Asia.
Ladang Gas Blok D-Alpha perairan Natuna |